A: What activities are you doing today?
B: yesterday I was playing football with friends, have you?
A: I just ........ the mall
a.goes
b.go
c.went.
d.play
e.playing
A: Hi andy
B: Hi rudy
A: did you dream last week
B: Yes, last week I dreamed of..............basketball
a.playing.
b.play
c.go
d.only
e.choose
A: Last year I went
B: with whom are you going?
C: I went...........family
a.goes
b.with.
c.gone
d.only
e.play
A: Ari, do you remember what you did 3 days ago
B: Of course I remember
C: can you name one of your activities
D: yes, 3 days ago, in the morning I went fishing............afternoon I was playing cards
a.on
b.in
c.on the
d.in the.
e.then
A: Andy, would you talk about your experience?
B: Yes, I will tell you some experience
A: to tell now?
B: Of course, two years ago I went to the zoo, I saw a kid...........the lion's den
a.entry
b.into
c.visit
d.go
e.that goes into.
A: last week I had a bad experience
B: What experience?
C: I went to a bank robbery and the events occurred there,.............one of 10 people in hostage
a.you are
b.we are
c.I became.
d.I'm
e.they are
A: last week I was given the task of mathematics teacher
B: What about a given task?
C: about the quadratic equation
D:...........it is an easy task
a.I think.
b.whether
c.can
d.what
e.who
A: I want to tell you, two weeks ago I went out with friends on a motorcycle
B: ......................?
C: I fell off my bike ride
a.then what happens.
b.how could this happen
c.why can
d.what they do
e.what then
Sabtu, 08 September 2012
Minggu, 02 September 2012
akta Menarik Tentang GUNUNG BROMO
Gunung
Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal
sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung
Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang
masih aktif dan disana budaya sangat dijunjung tinggi. sebagian mata
pencaharian penduduk disana adalah petani. Bagi penduduk Bromo, suku Tengger,
Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali
masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara
ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo
utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada
tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14
atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Kamis, 10 Mei 2012
Selasa, 01 Mei 2012
Daftar nama-nama gunung
A
- Gunung Agung, di Pulau Bali
- Gunung Abang, di Pulau Bali
- Gunung Anjasmara, di Jawa Timur
- Gunung Argopuro, di Jawa Timur
- Gunung Arjuno, di Jawa Timur
- Gunung Aseupan, di Banten
- Gunung Awu, di Sulawesi Utara
B
- Gunung Balease, di Sulawesi Selatan
- Gunung Baluran, di Jawa Timur
- Gunung Bandahara, di NAD
- Gunung Batok, di Jawa Timur
- Gunung Batur, di Bali
- Gunung Batutara, di Laut Flores
- Gunung Batusibela, di Maluku Utara
- Gunung Bawakaraeng, di Sulawesi selatan
- Gunung Bedil, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
- Gunung Betung, di Lampung
- Gunung Botto Kabobong, di Sulawesi selatan
- Gunung Bromo, di Jawa Timur
- Gunung Bukitunggul, di Jawa Barat
- Gunung Bur ni Telong, di NAD
- Gunung Burangrang, di Jawa Barat
- Gunung Boled, di jawa barat
C
- Gunung Cikurai, di Jawa Barat
- Gunung Ciremai, di Jawa Barat
D
- Gunung Dempo, di Sumatera Selatan
- Gunung Fatu Timao di Nusa Tenggara Timur
G
- Gunung Galunggung, di Jawa Barat
- Gunung Gamalama, di Ternate Ma-lut
- Gunung Gamkonora, di Maluku Utara
- Gunung Gede, di Jawa Barat
- Gunung Geulis, di Jawa Barat
- gunung gawalise di sulawesi tengah
- Gunung gandang dewata di sulawesi barat
- Gunung Guntur di Jawa Barat
H
- Gunung Halimun, di Banten
I
- Kawah Ijen, di Jawa Timur
J
- Puncak Jaya di Papua
K
- Gunung Kabaena, di Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara
- Gunung Karang, di Banten
- Gunung Karangetang, di Sulawesi Utara
- Gunung Kelud, di Jawa Timur
- Gunung Kerinci, di Jambi
- Gunung Krakatau, di Selat Sunda
- Gunung Kencana, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
- Gunung Klabat, di Sulawesi Utara
L
- Gunung Lalakon,di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat
- Gunung Lamajang, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
- Gunung Lasem, di Rembang Jawa Tengah
- Gunung Lawu, di Jawa Timur
- Gunung Leuser, di NAD
- Gunung Lompobattang, di Sulawesi Selatan
- Gunung Lokon, di sulawesi Utara
N
- Gunung Nepo, di Sulawesi Selatan
M
- Gunung Malabar, di Jawa Barat
- Gunung Manglayang, di Jawa Barat
- Gunung Mandalawangi, di Jawa Barat
- Gunung Marapi, di Sumatera Barat
- Gunung Mekongga, di Sulawesi Tenggara
- Gunung Merapi, di Jawa Tengah
- Gunung Merbabu, di Jawa Tengah
- Gunung Muria, di Jawa Tengah
- Gunung Nokilalaki di sulawesi tengah
- Gunung Mutis di Nusa Tenggara Timur
P
- Gunung Panderman, di Jawa Timur
- Gunung Pangrango, di Jawa Barat
- Gunung Papandayan, di Jawa Barat
- Gunung Patuha, di Jawa Barat
- Gunung Penanggungan, di Jawa Timur
- Gunung Perkison, di NAD
- Gunung Pesagi, di Lampung
- Gunung Pesawaran, di Lampung
- Gunung Prahu, di Jawa Tengah
- Gunung Pulasari, di Banten
- Gunung Pagogul, di Sulawesi Tenggara
- Gunung Puncak Besar, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
R
- Gunung Rajabasa, di Lampung
- Gunung Raung, di Jawa Timur
- Gunung Rinjani, di NTB
- Gunung Riung Gunung, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
S
- Gunung Sago, di Payakumbuh, Sumatera Barat
- Gunung Salak, di Jawa Barat
- Gunung Sanggabuana, di Jawa Barat
- Gunung Seblat, di Bengkulu
- Gunung Semeru, di Jawa Timur
- Gunung Seminung, di Lampung
- Gunung Sibayak, di Sumatra Utara
- Gunung Sibuatan, di Sumatera Utara
- Gunung Sihapuabu, di Sumetera Utara
- Gunung Sinabung, di Sumatera Utara
- Gunung Singgalang, di Sumatera Barat
- Gunung Slamet, di Jawa Tengah
- Gunung Sumbing, di Jawa Tengah
- Gunung Sundoro, di Jawa tengah
- Gunung Sorik Marapi, di Sumatera Utara
- Gunung Soputan, di Sulawesi Utara
T
- Gunung Talamau, di Sumatera Barat
- Gunung Talang, di Sumatra Barat
- Gunung Tambora, di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
- Gunung Tampomas, di Sumedang, Jawa Barat
- Gunung Tandikat, di Sumatra Barat
- Gunung Tanggamus, di Lampung
- Gunung Tangkuban Parahu, di Jawa Barat
- Gunung Tilu Pangalengan, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
W
- Gunung Wayang, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
- Gunung Welirang, di Jawa Timur
- Gunung Wilis, di Jawa Timur
- Gunung Windu, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Sejarah terbentuknya Gunung Jayawijaya
Menurut teori geologi, awalnya dunia hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia. Benua Eurasia pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.
Pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akibat proses pengangkatan yang terus-menerus, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Pengendapan yang sangat intensif terjadi di benua Australia, ditambah terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akibat proses pengangkatan yang terus-menerus, sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Misteri Gunung gede Pangrango
Kadangkala pendaki yang berada di kawasan alun-alun Surya Kencana akan
mendengar suara kaki kuda yang berlarian, tapi kuda tersebut tidak
terlihat wujudnya. Konon, kejadian ini pertanda Pangeran Surya Kencana
datang ke alun-alun dengan dikawal oleh para prajurit. Selain itu para
pendaki kadang kala akan melihat suatu bangunan istana.
Alun-alun Surya Kencana berupa sebuah lapangan datar dan luas pada ketinggian 2.750m dpl, di sebelah timur puncak Gede, merupakan padang rumput dan padang edelweiss. Surya Kencana adalah nama seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar (pendiri kota Cianjur) yang beristrikan seorang putri jin. Pangeran Surya Kencana memiliki dua putra : Prabu Sakti dan Prabu Siliwangi.
Kawasan Gunung Gede merupakan tempat bersemayam Pangeran Surya Kencana. Beliau bersama rakyat jin, menjadikan alun – alun sebagai lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar.
Petilasan singgasana Pangeran Surya Kencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di tengah alun-alun, dan disebut Batu Dongdang yang dijaga oleh Embah Layang Gading. Sumber air yang berada di tengah alun-alun, dahulu merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.
Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana ini ada sebuah situs kuburan kuno tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi peperangan melawan Majapahit. Selain itu Prabu Siliwangi juga harus berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede.
Sekitar gunung Gede banyak terdapat petilasan peninggalan bersejarah yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah, seperti petilasan Pangeran Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi. Kawag Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.
Eyang Jayakusumah adalah penjaga Gunung Sela yang berada disebelah utara puncak Gunung Gede. Sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok menjaga dua buah batu dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan cibodas. Batu tersebut pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu menghancurkannya. Dalam kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/ makam Eyang Haji Mintarasa.
Pangeran Suryakencana menyimpan hartanya dalam sebuah gua lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum. Gua tersebut dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Pada hari kiamat nanti barulah ia akan kembali berubah menjadi manusia.
Alun-alun Surya Kencana berupa sebuah lapangan datar dan luas pada ketinggian 2.750m dpl, di sebelah timur puncak Gede, merupakan padang rumput dan padang edelweiss. Surya Kencana adalah nama seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar (pendiri kota Cianjur) yang beristrikan seorang putri jin. Pangeran Surya Kencana memiliki dua putra : Prabu Sakti dan Prabu Siliwangi.
Kawasan Gunung Gede merupakan tempat bersemayam Pangeran Surya Kencana. Beliau bersama rakyat jin, menjadikan alun – alun sebagai lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar.
Petilasan singgasana Pangeran Surya Kencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di tengah alun-alun, dan disebut Batu Dongdang yang dijaga oleh Embah Layang Gading. Sumber air yang berada di tengah alun-alun, dahulu merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.
Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana ini ada sebuah situs kuburan kuno tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi peperangan melawan Majapahit. Selain itu Prabu Siliwangi juga harus berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede.
Sekitar gunung Gede banyak terdapat petilasan peninggalan bersejarah yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah, seperti petilasan Pangeran Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi. Kawag Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.
Eyang Jayakusumah adalah penjaga Gunung Sela yang berada disebelah utara puncak Gunung Gede. Sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok menjaga dua buah batu dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan cibodas. Batu tersebut pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu menghancurkannya. Dalam kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/ makam Eyang Haji Mintarasa.
Pangeran Suryakencana menyimpan hartanya dalam sebuah gua lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum. Gua tersebut dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Pada hari kiamat nanti barulah ia akan kembali berubah menjadi manusia.
Objek wisata yg dapat dikunjugi di Gunung
Gunung Gede maupun kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga
merupakan objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh
wisatawan baik domestik maupun internasional.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi
- Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
- Air terjun Cibeureum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
- Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
- Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
- Puncak dan Kawah Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
- Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
Gunung gede pangrango
Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi,
dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51'
- 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede
18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan
rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan,
yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di
sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu
yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.
Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi,
dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51'
- 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede
18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan
rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.
Gunung semeru
Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa,
dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten
Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55'
BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973.
Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran
lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di
Lumajang.
Pendakian Gunung Rinjani
Gunung Rinjani Terletak di pulau Lombok, Untuk menuju Gunung Rinjani,
anda dapat menggunakan bus langsung Jakarta-Mataram, setelah sampai di
mataram anda menuju ke desa sembalun atau bisa juga ke desa senaru
menggunakan kendaraan setempat.atau menggunakan penerbangan dari
Jakarta, Surabaya, dan Denpasar menuju ke bandara selaparang mataram -
Lombok.
Rinjani memiliki panaroma paling bagus di antara gunung-gunung di
Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta
alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam.
Suhu udara rata-rata sekitar 20 °C; terendah 12 °C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus.
Selain puncak, tempat yang sering dikunjungi adalah Segara Anakan,
sebuah danau terletak di ketinggian 2.000m dpl. Untuk mencapai lokasi
ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua
entry point terdekat di ketinggian 600m dpl dan 1.150m dpl).
Kebanyakan pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan
mengakhiri pendakian di senaru, karena bisa menghemat 700m ketinggian.
Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena
melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari
langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat dianjurkan.
Dari Rute Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena
melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki
sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2.641m dpl (tiba di
Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan
ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru
(jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke
ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita
bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk
Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan utk berendam di
kolam air panas dan mancing.
Untuk mencapai puncak (dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki
dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi
1.000m yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju
Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit
attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari untuk mencari momen indah -
matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong
lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang
pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus
ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah
langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander - ini tempat
yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn
pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi
di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca
bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu,
cukup stamina, kesabaran dan "passion".
Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua
malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru
Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu
tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat
diperlukan, tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa
terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa
saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari
homestay-homestay yang menjamur di desa Senaru.m more info
www.info2lombok.com
Topografi Gunung Rinjani
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl
serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan
gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.
Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.
Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.
Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara.
Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur dan barat. Di kaldera ini terdapat Segara Anak
(segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230
m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat
indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak
terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing. Bagian selatan danau ini disebut dengan Segara Endut.
Di sisi timur kaldera terdapat Gunung Baru (atau Gunung Barujari)
yang memiliki kawah berukuran 170m×200 m dengan ketinggian 2.296 - 2376
m dpl. Gunung kecil ini terakhir aktif/meletus sejak tanggal 2 Mei 2009
dan sepanjang Mei, setelah sebelumnya meletus pula tahun 2004. Jika letusan tahun 2004 tidak memakan korban jiwa, letusan tahun 2009
ini telah memakan korban jiwa tidak langsung 31 orang, karena banjir
bandang pada Kokok (Sungai) Tanggek akibat desakan lava ke Segara Anak. Sebelumnya, Gunung Barujari pernah tercatat meletus pada tahun 1944 (sekaligus pembentukannya), 1966, dan 1994.
Selain Gunung Barujari terdapat pula kawah lain yang pernah meletus,disebut Gunung Rombongan.
Senin, 30 April 2012
Lambang dan warna klub
Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna
hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama
menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi
merah (kaos), putih (celana), dan hitam (kaos kaki), yang menjadi
standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding
di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City,
kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini
kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu. Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain UmbroNike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari sebelum MU memilih produsen Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak di tengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah" (The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford. Pada akhir 60-an, lambang setan telah mulai untuk dimasukkan pada brosur program dan syal klub, hingga akhirnya dimasukkan ke dalam lambang klub dengan memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club", Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.
Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu. Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain UmbroNike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari sebelum MU memilih produsen Newton Heath F.C menjadi Manchester United.
Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.
Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak di tengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah" (The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford. Pada akhir 60-an, lambang setan telah mulai untuk dimasukkan pada brosur program dan syal klub, hingga akhirnya dimasukkan ke dalam lambang klub dengan memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club", Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.
Selasa, 07 Februari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)